Bismillah.
Syukur kepada Allah semestinya selalu kita panjatkan. Terlalu banyak nikmat yang Allah curahkan. Diantara nikmat agung yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat keimanan. Sebuah nikmat yang lebih berharga daripada dunia dengan segala isinya.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah, masjid adalah tempat yang sangat mulia. Di dalamnya kaum beriman menunaikan ibadah sholat, i’tikaf, membaca al-Qur’an, khutbah, kajian, dan lain sebagainya. Masjid harus dipelihara kebersihan dan kerapiannya. Masjid juga perlu diperhatikan kondisi dan kebutuhan jama’ahnya. Banyak kita temukan masjid kaum muslimin sepi dan berdebu karena tidak diperhatikan oleh pengurusnya.
Seringkali kita menjumpai masjid hanya diisi oleh kaum tua dan kakek-kakek saja. Ada sedikit anak muda, itu pun sudah lumayan. Yang memprihatinkan bagi kita adalah minimnya perhatian anak muda kepada masjid; rumah Allah yang mulia ini. Padahal masjid adalah tempat yang paling Allah cintai di muka bumi. Disebutkan pula dalam hadits sahih bahwa salah satu golongan yang diberi naungan Allah pada hari kiamat adalah orang yang hatinya bergantung di masjid. Disebutkan pula dalam hadits itu bahwa termasuk yang mendapatkan naungan itu adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan beribadah kepada Allah.
Karena itulah semestinya generasi muda mengambil peran untuk memakmurkan masjid. Bagi kaum lelaki tentu sholat berjama’ah di masjid menjadi kebutuhan, bukan lagi sekedar tugas atau kewajiban. Bagi ibu-ibu mengusahakan agar putra-putrinya belajar al-Qur’an adalah tugas yang sangat mulia. Bagi bapak-bapak memperhatikan perkembangan jama’ahnya adalah perkara yang sangat utama.
Apalagi bagi para dermawan, ketika di suatu daerah belum berdiri masjid dan masyarakat sangat membutuhkannya; tentu membangun masjid di sana adalah amal salih yang luar biasa pahalanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa membangun masjid karena Allah niscaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah/istana di dalam surga.” (HR. Bukhari)
Ya, mungkin sebagai anak muda anda belum bisa membiayai pembangunan masjid. Akan tetapi minimal anda bisa ikut serta menjaga kebersihan masjid di sekitar anda. Anda juga bisa ikut serta mengajar TPA. Anda bisa ikut serta membuat mading yang berisi nasihat dan bimbingan ulama. Anda juga bisa ikut menjadi panitia kajian atau antar jemput ustaz pematerinya. Anda tidak perlu malu jika harus membersihkan wc, menyapu halaman, mengatur parkiran, atau menggalang dana untuk kegiatan dakwah dan kajian Islam. Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kita untuk menjaga diri dari neraka walaupun hanya dengan secuil butiran kurma?
Semoga nasihat singkat ini bermanfaat bagi para pemuda dambaan umat!
www.al-mubarok.com
—